Cara Belajar Berinvestasi untuk Pemula

Investasi merupakan strategi untuk meningkatkan pendapatan dengan cara menyimpan dana untuk jangka waktu yang ditentukan. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan investasi ialah penanaman modal dalam jangka waktu tertentu untuk pengadaan aset atau pembelian saham atau surat berharga lainnya guna mendapatkan keberuntungan.

Banyak orang mulai belajar investasi dari awal karena berpikir bahwa berinvestasi akan menghasilkan uang tanpa usaha keras meskipun mereka sedang tidur. Hal ini bisa diartikan bahwa investor yang berinvestasi hanya perlu berinvestasi dan menunggu uang meningkat dari pengembalian investasi.

Bagaimana Cara Belajar Berinvestasi untuk Pemula?

Bagi anda yang tertarik untuk memulai berinvestasi tetapi ragu karena masih pemula dan harus belajar berinvestasi dari awal, tenang saja, berikut kami rangkum beberapa cara belajar investasi untuk pemula agar investasi tidak berakhir sia-sia.

  • Memahami Resiko

Semua jenis investasi memiliki resikonya masing-masing, mulai dari investasi yang beresiko rendah hingga investasi yang sangat berisiko tinggi seperti saham. Apalagi jika Anda memulai pendanaan tanpa memahami resiko yang akan Anda dapatkan, maka Anda bisa dengan mudah kehilangan uang.

Investasikan sesuai dengan tingkat risiko yang bersedia Anda terima. Jangan berinvestasi terlalu banyak, jika Anda tidak bersedia menerima ketika hasil investasi tidak sesuai dengan harapan.

  • Memahami Dasar-dasar Investasi

Anda juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana uang Anda bekerja dalam investasi. Pahami berbagai jenis investasi yang sesuai dengan tujuan yang Anda inginkan, sehingga Anda mengetahui jenis investasi yang paling sesuai dengan kepribadian dan harapan Anda.

  • Mulailah dengan Menetapkan Tujuan

Berinvestasi tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan dana, tetapi ada tujuan di balik investasi yang dilakukan. Mulai dari jangka waktu investasi yang Anda inginkan, jumlah uang yang bersedia Anda sisihkan untuk berinvestasi, dan tujuan apa yang ingin Anda capai.

Misalnya seperti ini, Anda berinvestasi dengan tujuan membayar uang muka rumah, membeli mobil, membeli tanah, atau biaya pergi haji 10 tahun ke depan. Artinya, jenis investasi yang tepat untuk Anda adalah saham dan reksa dana saham yang bisa memberikan hasil optimal dalam jangka panjang.

Namun, jika Anda berinvestasi untuk tujuan jangka pendek antara 6 bulan hingga 2 tahun, misalnya untuk membeli smartphone, biaya liburan bersama keluarga, atau biaya renovasi rumah.

  • Lakukan Diversifikasi

Jangan pernah berinvestasi hanya pada satu jenis investasi, Anda harus menyebarkan produk investasi ke berbagai instrumen untuk mengurangi resiko.

Hal ini sangat penting agar ketika salah satu produk investasi gagal, Anda tidak harus kehilangan semua uang yang telah diinvestasikan. Tidak hanya itu, diversifikasi memungkinkan Anda untuk menetapkan tujuan yang berbeda untuk investasi.

  • Menggunakan Uang Sendiri untuk Berinvestasi

Berinvestasilah dengan uang yang bersedia Anda terima resikonya. Artinya, Anda tidak boleh berinvestasi menggunakan uang pinjaman atau berasal dari sumber lain. Meminjam uang untuk berinvestasi akan mengurangi margin keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari investasi tersebut.

Bukan hanya itu, jika investasi yang dilakukan tidak berjalan sesuai harapan, maka Anda akan menumpuk banyak hutang yang pada akhirnya dapat membebani keuangan Anda.

Investasikan menggunakan uang Anda sendiri dan tidak perlu meminjam, sehingga Anda dapat menikmati semua keuntungannya dan tidak perlu khawatir ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan Anda. P2P Lending bisa menjadi pilihan investasi paling aman di masa kini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *